metode penelitian

Setelah menentukan judul penelitian, banyak mahasiswa atau peneliti yang langsung bertanya-tanya: "Aku harus pakai metode apa, ya? Kualitatif, kuantitatif, atau campuran?" Jika kamu salah satunya, artikel ini pas banget buat kamu. Yuk, kita bahas satu per satu.

Apa Sih, Perbedaan Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran?

Sebelum memilih metode, penting banget buat tahu dulu perbedaannya.

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang fokus pada pemahaman mendalam tentang suatu fenomena. Di sini, kamu bakal banyak ngobrol, observasi, atau menganalisis dokumen. Hasilnya biasanya berbentuk deskripsi, bukan angka.

Metode kuantitatif sebaliknya, lebih suka yang serba angka. Penelitiannya cenderung pakai survei, kuesioner, atau eksperimen. Data yang didapat diolah secara statistik untuk mencari pola atau menguji hipotesis.

Lalu ada juga metode campuran atau mixed methods. Seperti namanya, metode ini memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif sekaligus. Biasanya dipakai kalau penelitianmu butuh data mendalam dan data yang bisa diuji secara statistik.

Siapa yang Cocok Pakai Metode Mana?

Siapa saja bisa pakai ketiga metode ini, tapi biasanya:

  • Kualitatif: Cocok untuk kamu yang ingin memahami alasan di balik perilaku, pola pikir, atau budaya tertentu.

  • Kuantitatif: Pas buat kamu yang mau mengukur atau membandingkan sesuatu secara objektif.

  • Campuran: Kalau penelitianmu kompleks dan butuh dua-duanya, metode ini pilihan tepat!

Kapan & Di Mana Metode Ini Dipakai?

  • Kualitatif sering dipakai kalau kamu baru mau eksplorasi topik yang belum banyak diteliti, atau ingin menggali pengalaman dan cerita seseorang.

  • Kuantitatif cocok kalau kamu sudah punya teori atau hipotesis dan mau menguji di banyak responden, misal lewat survei online.

  • Campuran biasanya dipilih untuk penelitian besar atau yang ingin dapat insight mendalam sekaligus pembuktian angka.

Lokasi penelitiannya? Fleksibel. Kualitatif bisa di sekolah, kantor, atau komunitas, sedangkan kuantitatif bisa dilakukan secara online maupun offline.

Kenapa Harus Pilih dengan Tepat?

Setiap metode punya keunggulan dan kekurangan.
Kualitatif unggul dalam konteks dan kedalaman, tapi hasilnya belum tentu berlaku umum.
Kuantitatif bisa digeneralisasi ke populasi lebih luas, tapi kadang “dingin” dan kurang cerita di balik data.
Campuran? Bisa ambil manfaat dua-duanya, tapi tentu butuh waktu dan sumber daya lebih banyak.

Bagaimana Cara Memulainya?

Sederhana, kok.
Kalau kamu pilih kualitatif, siapkan panduan wawancara atau checklist observasi, lalu gali data sebanyak mungkin.
Pilih kuantitatif? Susun kuesioner yang valid, sebar ke banyak responden, dan analisis hasilnya.
Kalau campuran, biasanya mulai dari survei kuantitatif lalu lanjut wawancara mendalam untuk memperkaya data.

Kesimpulan

Jadi, memilih metode penelitian itu seperti memilih kendaraan: tergantung tujuan, medan, dan penumpangnya. Jangan lupa, sebelum menentukan, tanyakan dulu pada diri sendiri:

  • Apa yang ingin diteliti?

  • Siapa subjeknya?

  • Kapan dan di mana penelitian dilakukan?

  • Mengapa metode itu yang dipilih?

  • Bagaimana cara mengumpulkan dan mengolah datanya?

Semoga setelah baca artikel ini, kamu makin yakin menentukan metode penelitian yang pas untuk topikmu. Kalau masih bingung atau mau sharing pengalaman, tulis saja di kolom komentar. Selamat meneliti dan semoga sukses!