Lulus Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan (UKOM) pada percobaan pertama adalah harapan setiap mahasiswa profesi kesehatan. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah ringan—mulai dari banyaknya materi, format soal yang kompleks, hingga tekanan psikologis yang menyertai. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi belajar yang tidak hanya giat, tapi juga efektif dan terukur.
Berikut adalah strategi belajar yang dapat membantu Anda menaklukkan UKOM sejak pertama kali mencobanya:
1. Pahami Format dan Kisi-Kisi UKOM
Langkah awal yang wajib dilakukan adalah memahami struktur ujian, termasuk jenis soal, jumlah soal, durasi ujian, serta kisi-kisi nasional terbaru. Tanpa pemahaman ini, Anda ibarat berperang tanpa tahu medan.
-
Untuk profesi keperawatan dan kebidanan, soal biasanya berbasis kasus dan menguji kemampuan berpikir klinis.
-
Profesi farmasi atau analis kesehatan cenderung menguji ketepatan prosedur dan pemahaman logis ilmiah.
Pastikan Anda mengakses dokumen kisi-kisi dari asosiasi profesi atau panitia nasional resmi.
2. Buat Jadwal Belajar Terstruktur (dan Realistis)
Belajar menjelang UKOM tidak bisa dilakukan secara instan. Anda perlu menyusun jadwal belajar harian atau mingguan yang realistis dan fleksibel.
Tips menyusun jadwal:
-
Alokasikan waktu belajar 2–3 jam/hari selama minimal 4 minggu.
-
Gunakan teknik Pomodoro (25 menit fokus, 5 menit istirahat) untuk menjaga stamina belajar.
-
Sisipkan waktu khusus untuk simulasi tryout di akhir pekan.
Lebih baik sedikit tapi konsisten daripada belajar dadakan dalam jumlah besar.
3. Gunakan Teknik Belajar Aktif
Belajar pasif dengan hanya membaca modul bisa membosankan dan tidak efektif. Gunakan metode belajar aktif seperti:
-
Mind Mapping: Membuat peta konsep untuk menyusun ulang informasi kompleks.
-
Flashcards: Untuk menghafal istilah penting atau urutan prosedur.
-
Teach Back: Coba ajarkan materi kepada teman. Jika Anda bisa menjelaskan dengan sederhana, berarti Anda menguasai materinya.
-
Practice Questioning: Latih diri dengan soal berbasis kasus untuk mengasah nalar klinis.
Belajar aktif terbukti meningkatkan retensi informasi hingga 70% lebih baik dibanding belajar pasif.
4. Manfaatkan Tryout dan Simulasi UKOM
Jangan tunggu hingga hari H untuk mencoba soal. Tryout dan simulasi sangat penting untuk membiasakan diri dengan tekanan ujian yang sebenarnya.
-
Ikuti minimal 2–3 simulasi, baik dari kampus maupun platform daring seperti M3 Super Apps atau layanan tryout lainnya.
-
Setelah tryout, review kesalahan dengan teliti. Cari tahu apakah Anda salah karena kurang paham materi atau terburu-buru.
Simulasi membantu Anda menyesuaikan strategi waktu dan memahami pola soal yang sering keluar.
5. Belajar Berkelompok Secara Terarah
Diskusi bersama teman bukan hanya memperkuat ingatan, tapi juga membuka wawasan dari sudut pandang lain. Buat kelompok belajar kecil (3–5 orang) dengan aturan yang jelas:
-
Tentukan topik per pertemuan.
-
Batasi durasi agar tetap fokus.
-
Hindari distraksi seperti ponsel dan obrolan di luar materi.
Diskusi kelompok juga membantu menyemangati satu sama lain di saat mulai lelah atau jenuh belajar sendiri.
6. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Sebanyak apapun Anda belajar, tidak akan maksimal jika kondisi tubuh dan mental sedang tidak prima. UKOM membutuhkan stamina otak yang tinggi, jadi pastikan Anda:
-
Tidur cukup 6–8 jam per hari.
-
Konsumsi makanan bergizi dan cukup minum air putih.
-
Berolahraga ringan seperti stretching atau jalan pagi.
-
Hindari begadang menjelang ujian.
Beristirahat bukan berarti menyerah, tapi justru bagian dari strategi agar otak tetap tajam.
Kesimpulan
Lolos UKOM pertama kali bukan tentang siapa yang paling pintar, tapi siapa yang paling siap. Persiapan yang matang, strategi belajar yang terstruktur, dan disiplin diri adalah kunci utama. Jangan ragu untuk memulai dari sekarang. Anda masih punya waktu untuk menyusun rencana, mencoba soal, dan meningkatkan pemahaman Anda secara bertahap.
Jika Anda serius mempersiapkan diri, UKOM bukan hal yang mustahil untuk ditaklukkan sejak percobaan pertama. Yuk, mulai hari ini!